it's about anything. too many to mention...

Tuesday, January 13, 2009


cinta tak harus memiliki

buat aku mengambil keputusan bercerai adalah keputusan yang sangat sulit. ini adalah keputusan yang terburuk diantara yang buruk. dalam hidup ini ketika menikah, sama sekali aku tidak membayangkan bahawa penceraian adalah sesuatu hal yang akan aku lewati tetapi menjadi single parent dalam kurun waktu setahun lebih 3 bulan ini, ku jalani hidupku seorang diri sebagai orang tua dari ketiga anakku.
cinta tidak harus memiliki. kalau ditanya masih cinta? jawabnya, masih. tapi buat aku, dalam hubungan suami istri ini tidak cukup hanya dengan cinta, harus ada saling menghargai, menghormati, saling menyayangi, saling berbagi peran, saling tidak menyakiti. adanya keseimbangan dalam hak dan kewajipan dan buat aku pemimpin adalah tetap laki-laki dalam sebuah keluarga tetapi anggota keluarga juga berperan dalam pengambilan keputusan. contoh yang ada ketika aku dulu di keluargaku adalah ketika ayahku akan mengambil keputusan. biasanya forum dibuka dan semua boleh mengeluarkan pendapat dan ayah akan mengambil keputusan setelah semua setuju, bukan keputusan satu individu saja.
draf perdamaian yang diberikan hakim, sebagian besar diambil dari draf yang aku buat tapi itupun mengikut aku masih kurang. draf yang dibuat hakim adalah sangat ideal untuk sebuah pernikahan yang tak ada masalah. aku yang pada akhirnya membawa persoalanku hingga ke peringkat pengadilan agama karena aku merasa ada yang tidak beres di antara hubungan suami istri ini.
setelah mediasi yang berujung pada dead lock, akhirnya gugatan pun aku teruskan. aku sudah tahu bahawa mediasi ini akan dead lock karena kami sudah sering melakukan mediasi saat dulu bersama para mediator dan semuanya berakhir dengan sia-sia karena kesepakatan2 yang dibuat, kebanyakan dilanggar, jadi kemudian mentah lagi.
cinta tak harus memiliki. 17 tahun lebih sudah aku dekat dengan suamiku, tidak bisa dipungkiri dalam kurun waktu tersebut ada banyak kenangan yang ku lewati baik dalam suka maupun duka, segala kelucuan, keromantisan, kemarahan dan kesedihan bercampur jadi satu dalam 17 tahun tersebut.
cinta tak harus memiliki, yah. kalau pada akhirnya cerai yang ku pilih, aku merasa bahwa, daripada sebuah rumah tangga saling menyakiti, saling menghujat, saling memaki dan saling2 yang lainnya, maka akan lebih baik untuk mental aku, suamiku dan anak2ku untuk berpisah, daripada dekat tapi berbau busuk, lebih baik jauh tapi wanginya tercium semerbak. daripada anak2ku melihat orang tuanya berkonflik, lebih baik aku berpisah, sambil terus memberikan kasih sayang luarbiasa kepada anak2 sehingga mereka tidak akan merasa kehilangan cinta kedua orang tuanya.
cinta tak harus memiliki, yah. aku cinta dan sayang kepada dhani, itu karena dhani adalah ayah dari anak2ku. aku akan terus menghormati dia sebagai guruku, ayah dari anak2. dan juga apapun aku banyak belajar dari dia. bye, my love!
-maia estianty

0 comments: