it's about anything. too many to mention...

Showing posts with label radja. Show all posts
Showing posts with label radja. Show all posts

Tuesday, January 14, 2014

Radja serahkan bukti tindak pidana 5 bisnes karaoke


Menindaklanjutkan laporan terhadap beberapa bisnes karaoke, band Radja menyambangi Bareskrim Markas Besar Republik Indonesia. Selain berkonsultasi, Radja juga menyerahkan bukti-bukti yang menguatkan tuduhan mereka. 

 Ian menambahkan, pihak penyiasat ingin memastikan lagu Parah belum pernah dijualbelikan sebelum ini. Dikhuatirkan laporan Radja yang dilayangkan ke beberapa bisnes karaoke disalahertikan. 

 Ian juga bersyukur, kes pencurian hak cipta yang menimpa band Radja disikapi dengan baik penyiasat.

Soal hak cipta, Radja masukkan satu lagi nama bisnes karaoke

Tak hanya lima, band Radja mengaku telah memasukkan satu lagi nama bisnes karaoke besar yang akan dilaporkan ke polis. Laporan itu berkaitan penggunaan karyanya tanpa izin. 

 Ian sendiri enggan mendedahkan nama bisnes karaoke yang akan dilaporkannya. Sedikit klu, bisnes karaoke terebut juga dikelola oleh seorang pemuzik. 

 Saat ini, ditambahkan Ian, pihak Radja tengah mengumpulkan bukti-bukti berkaitan pelanggaran yang dilakukan bisnes karaoke tersebut. Menurutnya hal ini menjadi bukti kalau Radja tak pilih bulu dalam penegakan undang-undang.

Tak libatkan kes, ini maksud Radja temui kapolri


Selepas menghadap Barekrim Markas Besar Polisi Republik Indonesia, band Radja kembali menyambangi ruang kerja Kapolri. Diakui Ian Kasela, pertemuannya dengan petinggi polis hanya sekadar bersilaturahim. 

 Ian juga membantah mengadu kes hak cipta yang menimpanya atas lagu Parah. Beliau mengaku enggan melibatkan Kapolri atas apa yang dialami bandnya. 

 Sebelum ini Rida, Marcom Istana Musik, menjelaskan melalui pesanan singkatnya kalau Radja sempat menemui Kapolri sebelum menghadap penyiasat Bareskrim. Hal itu dilakukan guna menghindari adanya affair antara polis dan usahawan bisnes karaoke yang dilaporkan beberapa waktu lalu.

Monday, January 13, 2014

Lagu Parah dicuri, Radja mengadu ke Kapolri

Sebelum bertemu penyiasat Bareskrim Markas Besar Republik Indonesia, anggota Radja, Moldy dan Ian Kasela lebih dulu bertemu Kapolri. Mereka ingin mengadukan cubaan pencurian lagu Parah yang dilakukan beberapa bisnes karaoke. 

 Rida, Marcom Istana Musik menjelaskan melalui pesanan singkatnya, Isnin, hal itu dilakukan agar guna menghindari adanya affair antara polis dan usahawan yang dilaporkan beberapa waktu lalu. 

 Lebih lanjut Rida mengatakan, sebagai warga negara, anggota-anggota Radja ingin meminta perlindungan undang-undang atas haknya yang telah dilecehkan. Begitu juga dengan proses undang-undangnya yang diharapkan dapat berjalan dengan baik.

Soal pencurian lagu, Radja penuhi panggilan polis


Gitaris Radja, Moldy memenuhi panggilan penyiasat Marka Besar Polisi Republik Indonesia berkaitan laporannya tentang beberapa bisnes karaoke yang diduga telah mencuri lagu Parah tanpa izin.

Dalam panggilan itu, rancangannya Moldy akan mendedahkan bukti senarai lagu yang sudah dan belum didaftar di Karya Cipta Indonesia dan Wahana Musik Indonesia.


Saturday, January 11, 2014

Saksi Radja, komisaris syarikat Jane Shalimar


Setelah Jane Shalimar mengadakan sidang media mengenai kisah masalah sewa rumah dengan pengurusan band Radja, anggota-anggota band Radja langsung merespon tuduhan Jane yang menyebut pengurusan Radja telah melakukan penggelapan lantaran menyewakan rumah kepada pihak lain dengan mengadakan sidang media. 

 Dalam sidang media klarifikasi tersebut, pengurusan Radja membawa saksi yang tahu duduk masalah yang sebenarnya. Saksi tersebut bernama Andi Sofyan, dalam kesempatan itu, Andi mengungkapkan, kalau dirinyalah yang melakukan perpindahan kontrak rumah di jalan Tebet Timur Dalam III I No.1B. 

 Andi merupakan partner bisnes Jane dan memiliki posisi penting di syarikat yang sedang mereka rintis. Bahkan untuk wang sewa rumah yang jadi sengketa sebanyak Rp 150 juta itu Andi yang bayar. Jadi menurut Andi, rakan bisnesnya itu salah alamat jika melaporkan pengurusan Radja dengan tuduhan penggelapan. 

 Andi pun tahu ketika pengurusan Radja merasa rumah tersebut tidak layak untuk aktiviti pengurusan dan kemudian dialih kontrak ke pihak ketiga, dalam hal ini adalah Guntur.

Thursday, January 9, 2014

Radja tunggu permohonan maaf Jane Shalimar

Anggota band Radja, Ian Kasela dan Moldy meradang mendengar tuduhan Jane Shalimar. Terutama tuduhan yang pengurusan Radja telah mengambil barang-barang seperti printer, laptop, kerusi dan meja.

Ian menjelaskan barang-barang tersebut tidak diambilnya melainkan dibawa oleh komisaris syarikat yang sedang dijalankan Jane bernama Andi Sofyan. Ian meminta Jane untuk menanyakan keberadaan barang tersebut kepada rakan bisnesnya tersebut.

Demi mengembalikan nama baik pengurusan Radja, Ian meminta kepada Jane Shalimar untuk meminta maaf kepada pihaknya. Radja mengatakan menunggu iktikad baik Jane untuk meminta maaf selama 2 kali 24 jam.

Radja minta Jane Shalimar menuduh dengan smart


Tuduhan yang dilontarkan Jane Shalimar kepada pengurusan Radja membuat vokalis band, Ian Kasela kesal. Selain disebut melakukan penggelapan terhadap sewa rumah, Jane juga menuduh pengurusan Radja mengambil barang-barang milik syarikatnya yang ada dalam rumah tersebut.

Sebelum ini Jane mengatakan yang pengurusan Radja telah mengambil barang-barang milik syarikatnya yang masih ada dalam rumah tersebut seperti printer, laptop, kerusi dan meja. Padahal kenyataannya barang-barang tersebut dibawa oleh Andy Sofyan yang merupakan komisaris di syarikat Jane.

Ian dan Moldy merasa tuduhan Jane telah merosak nama baik mereka. Sebagai orang yang berpendidikan, Ian meminta agar berhati-hati dalam berbicara.

Sunday, January 5, 2014

Hak cipta dicuri, Radja tuntut karaoke Inul dan Rossa rp 5 miliar.

Band Radja rasmi melaporkan karaoke milik Inul, Rossa, dan Charlie 'Setia Band' di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan. Ian Kasela dan kawan-kawan merasa hak ciptanya telah dicuri oleh beberapa bisnes karaoke seperti Inul Vizta, Diva Karaoke, Charly VH Karaoke, Nav Karaoke, dan Happy Puppy. 

 Menurut peguam Radja, Yanuar Bagus Sasmito, karaoke itu dikenakan Pasal 72 UU No. 19 th 2002 tentang Hak Cipta dengan nombor laporan LP/04/I/2014/Bareskrim. Beliau pun mengancam karaoke milik Inul, Rossa, dan Charlie 'Setia Band' dengan hukuman tujuh tahun penjara serta denda Rp 5 Miliar. 

 Sebelum mempolisikan, Yanuar mengakui kalau beliau sudah menyampaikan somasi ke beberapa karaoke itu. Inul Vizta menerima tiga kali somasi, sementara yang lainnya dua kali. 

 Ian Kasela dan Moldy sebagai wakil Radja sebenernya dilema untuk membuat laporan polis. Namun, mereka merasa prihatin dengan haknya sebagai pemuzik yang karyanya dicuri tanpa izin.

Lagu Parah dicuri, kontrak Radja turun drastik

Band Radja telah melaporkan karaoke milik Inul, Rossa, dan Charly 'Setia Band' atas tuduhan melanggar hak cipta. Beberapa bisnes karaoke seperti Inul Vizta, Diva Karaoke, dan Charly VH Karaoke dituding telah mencuri karya single Ian Kasela dan kawan-kawan yang berjudul 'Parah'. 

 Diakui Ian, lagu 'Parah' sendiri belum diedarluaskan ke pasaran dan belum didaftarkan oleh wadah muzik seperti Karya Cipta Indonesia atau Wahana Musik Indonesia. Impak dari dicurinya lagu itu begitu terasa buat Radja. Kontraknya dengan label asing turun drastik. 

 Ian pun juga membantah adanya masalah itu untuk menaikkan lagu 'Parah' supaya popular. 

 Bagi gitarisnya, Moldy melaporkan beberapa perniagaan karaoke yang menampilkan lagu mereka tanpa izin adalah bentuk kepatuhan terhadap undang-undang. 

 Sekali lagi, Radja menegaskan kalau mereka tidak mencari sensasi atas kes tersebut. Peguam Radja, Yanuar Bagus Sasmita mengatakan nama band Radja sudah besar dan dikenal sampai kalangan petani.

Berkaitan hak cipta, Radja masih akan periksa tempat karaoke lain

Band Radja telah polisikan beberapa bisnes karaoke di Indonesia seperti Inul Vizta, Diva Karaoke, Charlie VH Karaoke, Happy Puppy, dan Nav Karaoke. Ian Kasela dan kawan-kawan menuding kalau tempat karaoke itu telah melanggar hak cipta. 

 Namun, tak hanya kelima-lima tempat karaoke itu yang akan dilaporkan. Rupanya, Radja juga masih ada rancangan lain untuk mengungkapkan masalah hak cipta miliknya. 

 Kalau perlu, lanjut Yanuar, karaoke milik presiden pun bakal beliau tuntut andai melanggar hak cipta terhadap pemilikan lagu Radja yang berjudul 'Parah' tersebut.

Tuesday, October 16, 2012

Moldy Radja tak paksa anak ikut jejak bermuzik


Meski sibuk dengan karier bermuziknya, gitaris band Raja, Moldy, mengaku tetap ingin menjaga kedekatan dengan anaknya. Beliau pun memberikan kebebasan untuk buah hatinya dalam beraktiviti. 

 Beliau pun selalu menyempatkan waktu untuk mengajak kedua-dua anaknya Axel dan Noval bermain. Moment-moment kebersamaan itu dinilainya berharga mengingat beliau sering show ke berbagai kota dan jarang di rumah. 

 Sebagai orang tua beliau pun enggan memaksakan keinginan dua anaknya tersebut. Meski bakat di bidang muzik mulai tampak, abang kandung vokalis band Raja, Ian Kasela ini tak mengharuskan kedua-dua anaknya tersebut mengikuti jejaknya berkarier di dunia muzik. 

Moldy mengaku membiarkan anak-anaknya memilih apa yang mereka inginkan. Selebihnya sokonganlah yang beliau berikan untuk memotivasi Axel dan Noval.

Wednesday, August 15, 2012

Asyik bersembang, Ian Kasela ketinggalan kereta saat mudik


Mudik adalah ritual masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Aidil Fitri. Hal itu pula yang dilakukan oleh anggota Radja, Ian dan Moldy. Bahkan, kedua-duanya mengaku memiliki pengalaman unik saat menjalani aktiviti mudik. 

 Bagi anggota-anggota Radja, mudik merupakan aktiviti yang sudah menjadi tradisi. Kegiatan mudik yang dilakukan selain bulan Ramadan tidaklah memiliki aura.

Friday, June 8, 2012

'Bismillah' lagu keagamaan terbaru Radja


Menyambut datangnya bulan Ramadan, mulai banyak band yang siap-siap dengan merilis lagu keagamaan. Salah satunya Radja yang lagu berjudul 'Bismillah'. 

 Lagu tersebut ada di album 'Ayo Melangkah' yang dirilis baru-baru ini. Lagu ciptaan Moldy gitarisnya itu berkisah tentang segala sesuatu yang harus dimulai dengan doa. 

 Sebelumnya Radja ada single keagamaan bertajuk 'Ampuni Aku' dan 'Syukur'. Menggarap lagu bernuansa Islam dinilai Radja sebagai salah satu aspirasi mereka sebagai umat muslim.

Wednesday, November 9, 2011

berlakon filem, ian kasela lepas kacamata hitam


Ada yang beza dengan penampilan vokalis Radja, Ian Kasela. Dia tidak lagi memakai kacamata hitam yang sudah menjadi identiti. Kacamata itu harus dilepas saat tampil menjadi pelakon filem Musik Untuk Cinta.

Dalam filem yang dikhususkan untuk menghormati perjalanan muzik Indonesia dan diterbitkan oleh PT Prima Bina Media ini, Ian melakonkan watak Cecep, anak desa asal Cirebon, Jawa Barat yang hijrah ke kota demi meraih mimpi, menjadi seorang usahawan sukses.

Ian rela melepas kacamata hitamnya demi filem tersebut yang kaya nilai sejarah dalam perkembangan muzik Indonesia itu.

Kepiawaian lakonan Ian dalam melakonkan watak Cecep itu, akan diadu dengan lakonan Arumi Bachsin, Didi Petet dan Ninik L Karim.

Enison Sinaro, selaku pengarah Musik Untuk Cinta mengungkapkan pemilihan Ian sebagai watak Cecep kerana dinilai mewakili karakter Cecep. Dia dianggap mampu melakonkan karakter dengan modal bakat seni lakon yang dimilikinya.

Thursday, November 3, 2011

ian kasela : filem ganggu band


Ian Kasela mengaku sempat bingung ketika ditawarkan untuk berlakon di filem Musik Untuk Cinta. Ini kerana dia masih berat dengan bandnya. Menurutnya dengan dirinya berlakon filem akan mengganggu bandnya, lebih2 lagi dia harus tampil di luar kota di bulan November ini.

Dia segera membincangkan hal ini kepada teman2 bandnya, dan ternyata mendapat sokongan. Bahkan keluarganya pun juga menyokong Ian untuk berlakon.

Ian mengungkapkan jika dia tak menemui banyak kesukaran saat berlakon. Diceritakan bahawa filem ini mengambil tema seseorang pemuzik yang ingin sukses dan perlu perjuangan yang besar. Baginya filem ini sama dengan kisahnya saat meniti karier.

Wednesday, November 2, 2011

ian kasela berlakon filem


Satu lagi pemuzik yang cuba terjun ke dunia lakonan. Vokalis Radja, Ian Kasela dipilih menjadi pelakon utama di filem Musik Untuk Cinta. Menurut Ian, penglibatannya hingga menjadi pelakon utama di filem ini bermula dari sebuah gurauan.

Bagi Ian ini merupakan pengalaman pertamanya dan tak menyangka menjadi pelakon utama. Dihadapkan untuk berlakon, Ian mengaku sempat bingung.

Ian membantah jika ini merupakan sebuah projek aji mumpung. Dia lebih memilih tetap berada di aliran muzik daripada filem.

Tuesday, October 18, 2011

skill dan bakat vandys ketuk moldy


Tertarik dengan kreativiti dan bakat yang di miliki lima anak-anak asal Bandung yang terdiri dari Faris (Vokalis), Reza (Lead Guitar), Arief (Basis), Fadhlan (Rythm Guitar), Tanty (Keyboardist), dan Ryan (Drummer) yang bergabung dalam band Vandys, mampu menggugah gitaris band Radja, Moldy.

Tanpa ragu-ragu lagi Moldy merasa terketuk untuk memproduseri hit single mereka yang bertitlekan Apa Itu Cinta.

Sebagai pemuzik senior sekaligus produsernya Vandys, Moldy tak segan-segan untuk turun tangan merombak single perdana Vandys yang diinfluence dari lagu Anak Sekolah milik alm. Chirsye.

Moldy menuturkan, dirinya berharap dengan muncul Vandys di blantika muzik Indonesia boleh membangkitkan kembali lagu anak-anak ke puncak kejayaan.

Wednesday, September 7, 2011

ian kasela terharu dan merinding lihat ipul


Ian Kasela mengaku merinding di backstage ketika mendengar penuturan Saipul Jamil saat tampil di acara Panggung Bintang di MNC TV yang menceritakan kejadian nahas tersebut. Vokalis Radja ini tak dapat membayangkan bagaimana sedihnya hati Ipul ditinggal isterinya untuk selamanya.

Menurut Kadiv humas Polri Irjen Pol. Anton Bachrul Alam, kemalangan yang menimpa Saipul ini disebabkan kelalaian dan boleh dikenakan UU No. 22 Tahun 2009 pasal 310 ayat 4 tentang Lalu Lintas. Namun menurut Ian, itu merupakan kemalangan murni. Dia juga prihatin mengenai berita Ipul menjadi suspek atas kemalangan tersebut.

Lebih lanjut, Ian berharap agar Ipul dapat melalui duka ini dan kembali berkarya dan melanjutkan hidupnya seperti semula.

Friday, August 19, 2011

moldy memaknakan kemerdekaan


Sudah 66 tahun yang lalu pemimpin bangsa Indonesia, Soekarno - Hatta, membacakan naskah proklamasi. Itu bererti, sudah 66 tahun pula bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya.

Memaknakan 66 tahun kemerdekaan Indonesia tahun ini, Moldy, gitaris band Radja, angkat bicara.